Analisis Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Panggilan Imamat Seminaris Stella Maris Bogor
Keywords:
instrinsic motivation, extrinsic motivation, priestly vacation, seminary, formation, catholic youthAbstract
ABSTRAKPenurunan akan minat panggilan menjadi seorang imam pada remaja Katolik menjadi fenomena signifikan dalam dinamika Gereja saat ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis kecenderungan motivasi instrinsik dan ekstrinsik para seminaris di Seminari Menengah Stella Maris Bogor. Serta kaitannya terhadap tren penurunan jumlah seminaris dalam beberapa tahun terakhir. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif-deskriptif dengan melibatkan seluruh seminaris sebagai responden. Menggunakan instrumen kuesioner skala Likert 20 butir pertanyaan mencakup dua dimensi motivasi: intrinsik (10 butir) dan ekstrinsik (10 butir), untuk mengklasifikasikan motivasi intrinsik dan ekstrinsik pada seminaris. Sebanyak 54 seminaris aktif menjadi responden penelitian. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa motivasi intrinsik memiliki skor rata-rata 4,1 dari 5, sementara motivasi ekstrinsik memperoleh skor rata-rata 3,3 dari 5. Data menunjukkan adanya penurunan jumlah seminaris sebesar 46% dari 2018 hingga 2025. Penelitian ini menegaskan bahwa pembinaan rohani yang menumbuhkan motivasi intrinsik merupakan faktor penting dalam menjaga keteguhan panggilan imamat di tengah tantangan zaman digital.
Kata kunci: motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, panggilan imamat, formasi, seminari, remaja Katolik
ABSTRACT
The declining interest in the priestly vocation among Catholic youth has become a significant concern in the contemporary Church. This study aims to analyze the intrinsic and extrinsic motivational tendencies of seminarians at Stella Maris Minor Seminary, Bogor, and examine their relation to the decreasing number of seminarians in recent years. A quantitative-descriptive approach was employed, involving all active seminarians as respondents. A Likert-scale questionnaire consisting of 20 items, 10 measuring intrinsic motivation and 10 measuring extrinsic motivation was used to classify their motivational orientations. A total of 54 seminarians participated in the study. The results indicate that intrinsic motivation has a mean score of 4.1 out of 5, whereas extrinsic motivation has a mean score of 3.3 out of 5. The data also show a 46% decline in the number of seminarians between 2018 and 2025. These findings highlight that spiritual formation fostering
intrinsic motivation plays a crucial role in sustaining the perseverance of priestly vocations amidst the challenges of the digital era.
Keywords: intrinsic motivation, extrinsic motivation, priestly vocation, seminary, formation, Catholic youth
References
Allport, G. W. (1960). Personality and Religion: Motivation and Meaning. Boston: Beacon Press.
Alfianto, Y. D., Angelica, R. B., & Pacific, D. V. (2024). Analisis Pentingnya UMKM Bagi Para Remaja, Studi Kasus: Mahasiswa Baru Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. JUPENSAL: Jurnal Pendidikan Universal, 1(2), 260–270. Retrieved from https://journalwbl.com/index.php/jupensal/article/view/188
Araújo, P., et al. (2021). Preliminary Validation Study of the Intrinsic Religious Motivation Scale (IRMS) and the Centrality of Religiosity Scale (CRS). Journal of Religion and Health, 60(3), 1442–1455.
Becquart, N. (2021). The Synod on Young People, a Laboratory of Synodality. Paulist Press.
Erikson, E. H. (1968). Identity: Youth and Crisis. New York: W. W. Norton & Company.
Gautier, M. L., & CARA/NRVC. (2020). Recent Vocations to Religious Life: Report. Center for Applied Research in the Apostolate, Georgetown University.
Gustin, H., Hertanto, Y., Sajiman, S. U., Hasbullah, & Syamsudin, O. R. (2025). Implementasi Pembelajaran Coding dan Artificial Intelligence di SMK PGRI 1 Jakarta. JUPENSAL: Jurnal Pendidikan Universal, 2(4), 150–162. Retrieved from https://journalwbl.com/index.php/jupensal/article/view/498
Luthans, F. (2011). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.
Nenden, T., Padang, M. W., Putrisari, G., & Kartika, D. (2024). Penggunaan Gamifikasi Dalam Pemahaman Bahasa Inggris Sekolah Dasar. JUPENSAL: Jurnal Pendidikan Universal, 1(3), 470-480. Retrieved from https://journalwbl.com/index.php/jupensal/article/view/397
Pawlina, K. (2020). Candidates for the Priesthood in Poland A.D. 2020: A Research Report. Krakow: Polish Episcopal Commission.
Saragih, Y. (2021). Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Panggilan Imam. Jurnal Pastoral Indonesia, 7(1), 45–56.
Setiawan, A. (2019). Motivasi Panggilan Religius di Kalangan Kaum Muda Katolik. Jurnal Psikologi Religius Indonesia, 5(2), 87–98.
Sidik, F. M., Mardiliansyah, R., & Rio, S. (2024). Pengaruh Gaya Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Siswa di SD Muhammadiyah 1 Cisalak. JUPENSAL: Jurnal Pendidikan Universal, 1(2), 280–288. Retrieved from https://journalwbl.com/index.php/jupensal/article/view/195
Tan, M. (2023). Digital Culture and Religious Vocation among Asian Youth. Asian Catholic Studies Review, 9(3), 120–138.
Wulandari, S. A., Wahyuni, S. D., & Sari, E. P. (2024). Pengaruh Persepsi Atas Penggunaan Media Interaktif dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Narasi. JUPENSAL: Jurnal Pendidikan Universal, 1(4), 607–614. Retrieved from https://journalwbl.com/index.php/jupensal/article/view/397
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Martinus Triwahyudi Suyana, Melkior Rerebain, Yosafat Dwi Hartanto Woda Mosa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
