Pengaruh Teknologi Terhadap Pemerolehan Bahasa Indonesia: Tinjauan Psikolinguistik Pada Pembelajaran Digital

Abstract

Abstrak

Penelitian ini mengkaji pengaruh teknologi digital terhadap pemerolehan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dari sudut pandang psikolinguistik. Dengan pendekatan campuran dan desain eksperimen semu, penelitian melibatkan 60 peserta berusia 15–25 tahun yang dibagi dalam kelompok eksperimen (menggunakan teknologi digital) dan kelompok kontrol (pembelajaran tradisional). Hasil menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital meningkatkan pemerolehan kosakata, struktur kalimat, fonologi, dan morfologi secara signifikan. Secara psikolinguistik, teknologi digital mengaktivasi proses kognitif seperti memori fonologis, pemrosesan semantik, dan perhatian terfokus. Namun, terdapat tantangan berupa interferensi bahasa pertama dan dominasi bahasa informal dari media sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknologi digital dapat menjadi katalisator pemerolehan bahasa apabila didukung strategi pedagogis yang tepat dan integrasi kurikulum. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan metode pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teknologi yang efektif dan berkelanjutan.

Kata Kunci: Teknologi Digital, Pemerolehan Bahasa, Psikolinguistik

Abstract

This study examines the impact of digital technology on the acquisition of Indonesian as a second language from a psycholinguistic perspective. Employing a mixed-method approach and a quasi-experimental design, the research involved 60 participants aged 15–25, divided into an experimental group (using digital technology) and a control group (traditional learning). The results indicate that digital technology significantly enhances language acquisition, particularly in vocabulary, sentence structure, phonology, and morphology. From a psycholinguistic standpoint, digital tools activate cognitive processes such as phonological memory, semantic processing, and focused attention. However, challenges were also identified, including first-language interference and the dominance of informal language varieties from social media. The study concludes that digital technology can serve as a catalyst for language acquisition when supported by appropriate pedagogical strategies and curriculum integration. These findings offer important implications for the development of effective and sustainable Indonesian language learning methods based on digital technology.

Keywords: Digital Technology, Language Acquisition, Psycholinguistics