Analisis Metonimia dan Heteronim pada Kumpulan Puisi : Antologi Puisi Obskur Indonesia 1945-2045 Karya Martin Suryajaya

Authors

  • Aghni Rufaidza Pasca Sarjana Universitas Indraprasta Pgri Jakarta
  • Galeh Pramudita Arianto Pasca Sarjana Universitas Indraprasta Pgri Jakarta
  • Muhammad Hendrawan Pasca Sarjana Universitas Indraprasta Pgri Jakarta

Keywords:

Metonymy, Heteronymy, Literary Ecosystem

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan majas metonimia dan bentuk heteronim sastra yang terkandung dalam kumpulan puisi Terdepan, Terluar, Tertinggal: Antologi Puisi Obskur 1945-2045 Karya Martin Suryajaya. Adapun pengumpulan data menggunakan metode deskripsi analisis dengan menemukan sebaran majas metonimia dan penggunaan pengarang fiktif yang telah diberikan biografi khusus, dalam hal ini heteronim dari penulis. Hasil penelitian menemukan bahwa penggunaan metonimia dan heteronim yang dilakukan Martin adalah untuk melakukan pembacaan ulang terhadap sejarah puisi di Indonesia dan melakukan otokritik dalam penyusunan antologi puisi yang erat kaitannya dengan politik sastra. Kumpulan puisi ini menawarkan kesegaran bagi ekosistem sastra Indonesia, khususnya penjelajahan estetika puisi.

 

 

Kata Kunci: Metonimia, Heteronim, Ekosistem Sastra

 

Abstract

This research aims to describe the metonymy figures of speech and forms of literary heteronym contained in the poetry collection Terdepan, Terluar, Tertinggal: Antologi Puisi Obskur 1945-2045 by Martin Suryajaya. Data collection was conducted using descriptive analysis method by identifying the distribution of metonymy figures of speech and the use of fictional authors who have been given specific biographies, in this case, the heteronyms of the author. The research found that Martin's use of metonymy and heteronym is to reinterpret the history of poetry in Indonesia and engage in self-critique in compiling a poetry anthology closely related to literary politics. This poetry collection offers freshness to the Indonesian literary ecosystem, especially in exploring the aesthetics of poetry.

 

Keywords: Metonymy, Heteronymy, Literary Ecosystem

 

 

References

Burhan Nurgiyantoro. 2018. Stilistika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Faruk. 2021. Politik dan Poetik. Yogyakarta: Penerbit JBS.

Hendryadi, Tricahyadinata, I., & Zannati, R. (2019). Metode Penelitian: Pedoman Penelitian Bisnis dan Akademik. Jakarta: Lembaga Pengembagan Manajemen dan Publikasi

Herlambang, Wijaya. 2019. Kekerasan Budaya Pasca 1965. Jakarta: Marjin Kiri.

Hidayat, F. (2022). Gaya Bahasa Metonimia dalam Lirik Lagu Iwan Fals Bertema Kritik Sosial. Deiksis, 14(3), 302. https://doi.org/10.30998/deiksis.v14i3.14253.

Imperium (LPMP Imperium)

M. Billiga. 2020. Metonymy, myth and politicians doing things with words: Examples from the Portuguese celebration of April 25. Elsevier Masson SAS.

Nurgiantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2014. Pengkajian Puisi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Prasetyo, M. A. (2021). Wacana Kanonisasi Sastra Indonesia dalam Buku Terdepan Terluar Tertinggal (2020) karya Martin Suryajaya: Pembacaan Puitika Posmodern. Theses and Dissertations Repository | ETD UGM. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/207480.

Rivera, Anita. 2023. Engineering alterities: the organic and the machinic in Fernando Pessoa’s heteronymic creation. Pessoa Plural: 23 P./Spring.

Robinson, Douglas. 2022. Heteronymous Narratoriality: The Translator (as Narrator) as Somebody Else. Cultus: The Journal of Intercultural Mediation and Communication. Bologna: Iconesoft Edizioni.

Ruano, Pablo. 2016. Stylistics in Use. Newcastle: Cambridge Scholars Publishing.

Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Suryajaya, M. (2022). Seni sebagai Pelarian Ke dalam Kepribadian Lain: Sebuah Eksperimen Pembacaan Jauh atas Dua Marga. Urban: Jurnal Seni Urban, 6(1), 5-24. https://doi.org/10.52969/jsu.v6i1.73

Suryajaya, Martin. 2020. Terdepan, Terluar, Tertinggal: Antologi Puisi Obskur Indonesia 1945-2045. Jakarta: Penerbit Anagram.

________, 2016. Kiat Sukses Hancur Lebur. Jakarta: Banana

ALFABETA.

Zenith, Richard. 2008. Introduction: The Birth of a Nation. In Richard Zenith (Ed.), Fernando Pessoa, A Little Larger Than the Entire Universe: Selected Poems. london: Penguin.

Daftar Laman Daring

Yulianto, Wawan Eko. 2020. Terdepan Terluar Tertinggal: Mengelabuhi sambil Membius. Dalam https://www.terakota.id/terdepan-terluar-tertinggalmengelabuhi-sambil-membius/. Diakses pada tanggal 21 Desember 2024 pukul 20.50 WIB.

Ahmadi, Doni. 2020. Catatan Pra Cetak Antologi Sulaiman H.. dalam https://doniahmadi.medium.com/catatan-pra-cetak-antologi-sulaiman-h21-desember-2045-c115a5c413f. Diakses pada tanggal 21 Desember 2024 pukul 20.55 WIB.

Downloads

Published

2024-05-26

How to Cite

Aghni Rufaidza, Galeh Pramudita Arianto, & Muhammad Hendrawan. (2024). Analisis Metonimia dan Heteronim pada Kumpulan Puisi : Antologi Puisi Obskur Indonesia 1945-2045 Karya Martin Suryajaya. JUPENSAL : Jurnal Pendidikan Universal, 1(2), 394–407. Retrieved from https://journalwbl.com/index.php/jupensal/article/view/275

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.